Selasa, 24 April 2018

Process Chemistry and Combinatorial Chemistry (Kimia Proses dan Kimia Kombinatorial)



Process Chemistry and Combinatorial Chemistry
(Kimia Proses dan Kimia Kombinatorial)
A. Process Chemistry (Kimia Proses)
            Process chemistry (kimia proses) berbeda dengan chemical process (proses kimia). Dimana process chemistry merupakan suatu bidang ilmu, sedangkan chemical process merupakan suatu metode dalam pengubahan senyawa kimia.
            Kimia proses adalah cabang kimia farmasi yang berkaitan dengan pengembangan dan optimalisasi skema dan prosedur sintetis dalam memproduksi senyawa untuk fase pengembangan obat. Kimia proses berbeda dari kimia medis; dimana kimia farmasi bertugas merancang dan menyintesis molekul pada skala kecil pada fase penemuan awal obat.
Kimia medis sebagian besar berkaitan dengan sintesis sejumlah besar senyawa dalam waktu secepat mungkin dari building block kimia yang mudah ditemukan. Sebaliknya, kimia proses bertugas mengidentifikasi proses kimia yang aman, biaya dan tenaga yang efisien, green chemistry (ramah lingkungan) dan reproduksibel. Dalam mencari rute sintetik terpendek dan paling efisien, para ahli kimia proses harus merancang solusi sintetis yang kreatif dimana mampu mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal.
Kimia proses sering digambarkan sebagai suatu reaksi peningkatan; dimulai dari jumlah kecil yang dibuat di laboratorium penelitian berlanjut ke jumlah yang lebih besar yang diperlukan untuk pengujian lanjutan dan kemudian bahkan sampai jumlah yang lebih besar lagi yang diperlukan untuk produksi komersial.
Kimia proses membutuhkan perpaduan antara pengetahuan teoritis dan praktis. Tujuan dari seorang ahli kimia proses adalah untuk mengembangkan rute sintetis yang aman, hemat biaya, ramah lingkungan dan efisien (dalam waktu dan atom). Selain menciptakan produk yang diinginkan, ahli kimia proses harus selalu menjaga biaya dan keselamatan kerja. Contohnya dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Tujuan kimia proses tersebut berhubungan dengan kimia berkelanjutan (green chemistry).
B. Combinatorial Chemistry (Kimia Kombinatorial)
Secara tradisional, senyawa organik disintesis dalam jumlah satu per satu. Metode ini berfungsi dengan baik untuk menyiapkan sejumlah besar zat, namun tidak baik untuk menyiapkan sejumlah kecil zat. Sehingga, untuk mempercepat proses penemuan obat, kimia kombinatorial telah dikembangkan untuk mempersiapkan perpustakaan kombinatorial; dimana beberapa lusin hingga ratusan ribu zat dapat disiapkan secara bersamaan. Contoh keberhasilan awal kimia kombinatorial yaitu dalam pengembangan perpustakaan benzodiazepine, kelas senyawa aromatik yang banyak digunakan sebagai agen anti-ansietas.
Kimia kombinatorial merupakan metode sintetis kimia yang memungkinkan untuk menyiapkan sejumlah besar (puluhan hingga ribuan atau bahkan jutaan) senyawa dalam satu kali proses. Kimia kombinatorial dapat digunakan dalam sintesis molekul kecil dan peptida. Strategi yang memungkinkan untuk identifikasi komponen bermanfaat dari perpustakaan kombinatorial juga merupakan bagian dari kimia kombinatorial.
Dua pendekatan utama dalam kimia kombinatorial yaitu penggunaan (1) sintesis paralel dan (2) sintesis perpecahan.
1. Dalam sintesis paralel, setiap senyawa disiapkan secara independen (terpisah). Umumnya reaktan pertama berhubungan dengan polimer yang kemudian ditempatkan ke dalam sumur kecil pada pelat kaca 96. Robot instrumen dapat diprogram untuk menambahkan urutan building block yang berbeda ke sumur yang berbeda, sehingga menghasilkan 96 produk yang berbeda pula. Ketika rangkaian reaksi selesai, polimer dicuci dan produk dilepaskan (dihasilkan).
2. Dalam sintesis perpecahan, reaktan awal berhubungan dengan polimer yang terbagi menjadi beberapa kelompok. Sebuah building block ditambahkan ke masing-masing kelompok polimer. Kelompok-kelompok yang berbeda digabungkan, kemudian campuran disusun kembali dan dibagi lagi untuk membentuk kelompok-kelompok baru. Building block lain ditambahkan ke masing-masing kelompok, kelompok-kelompok tersebut digabungkan kembali dan dibagi lagi, dan proses terus berlanjut. Misalnya polimer dibagi menjadi empat kelompok pada setiap langkah, jumlah senyawa meningkat dalam perkembangan 4 x 16 x 64 x 256. Setelah 10 langkah, lebih dari 1 juta senyawa telah disiapkan.
Berikut contoh polimer dasar :
Dengan begitu banyaknya produk akhir yang bercampur, masalahnya adalah bagaimana cara mengidentifikasi mereka. Beberapa pendekatan telah dikembangkan, yang semuanya melibatkan lampiran label pengkodean ke masing-masing bead polimer (polimer induk) untuk melacak tahapan kimia yang telah dialami masing-masing senyawa. Label pengkodean yang telah digunakan hingga sejauh ini telah memasukkan label protein, asam nukleat dan senyawa aromatik terhalogenasi.

Question???
1. Bagaimanakah contoh penerapan kimia proses dalam sintesis senyawa?
2. Terdapat 2 pendekatan utama dalam kimia kombinatorial yaitu penggunaan sintesis paralel dan sintesis perpecahan. Pendekatan manakah yang lebih baik digunakan dalam sintesis obat?


REFERENSI





McMurry, J.E. 2012. Organic Chemistry, Eighth Edition. USA : Cengage Learning.

Pandeya, S.N dan D. Thakkar. 2005. “Combinatorial Chemistry : A Novel Method  in Drug Discovery and Its Apllication”. Indian Journal of Chemistry. Vol 44B : 335-348.

55 komentar:


  1. 1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  2. Hai Kurnia , menurut saya :

    2. Pendekatan manakah yang lebih baik digunakan dalam sintesis obat?
    jawab : Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  3. Materi yang menarik Kurnia,
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  4. Hayy curr
    Aku pengen coba jawab yg nmr 1
    Mnrutku
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).

    BalasHapus
  5. Hayyy nia 🍄🍄🍄
    Jamur sedang tumbuh di blogmu sebaiknya di panen saja karena jamur ini tidak beracun. Ehhh aku jawab pertanyaan dulu y
    Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya)

    BalasHapus
  6. 1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  7. Terimakasih kurnia
    Menurut saya
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus

  8. Jawaban :
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  9. terima kasih atas materinya, menurut saya contoh penerapan kimia proses dalam sintesis senyawa dapat dilihat dari sisi hemat biaya, dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).

    BalasHapus
  10. terima kasih atas materinya.

    saya akan menjawab:
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).

    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  11. 1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  12. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).

    BalasHapus
  13. Menurut saya untuk jawaban no. 2 pendekatan yang baik dalam digunakan dalam sintesis obat yaitu Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  14. terimakasih materinyaa..
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).

    BalasHapus
  15. Terimakasihh materinya kakk, menurut saya :
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  16. Terimakasih materinya kak
    Jawabannya:
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  17. makasih kak materi nya menarik, menurut saya:
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  18. Hai curr
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  19. terimakasih kurnia,
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  20. terimakasih kurnia,
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  21. Terimakasih kakak, ditinjau dari materi kak,
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  22. Halo kurniaa, seperti biasa materinya dijelaskan dengan sangat baik sehingga mudah dipahami. Nah, adapun jawaban dari pertanyaan diatas adalah:
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.
    Semoga bisa membantu yaa. Terimakasih..

    BalasHapus
  23. terimakasih kak kurnia,
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  24. Terimakasih materinya kak
    Jawabannya:
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  25. Terima kasih Kak Kurnia atas materi yang disampaikan.
    Jawaban :
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  26. 1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  27. hai kurnia, menurut saya
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  28. 1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  29. 1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  30. terimakasih untuk pejealsan materinya kurnia
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  31. Menurut saya 1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus

  32. 1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam si

    BalasHapus
  33. Terima kasih Kak Kurnia atas materi yang disampaikan.
    Hmmm baiklah saya akan mencoba menjawabnya.
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  34. Terimakasih kurnia,
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  35. terimakasih pemaparannya
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).

    BalasHapus
  36. Terimakasih kurnia,
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat

    BalasHapus
  37. 1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    Goodjob

    BalasHapus

  38. 1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  39. Terimakasih kurnia,
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat

    BalasHapus
  40. 1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  41. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  42. Terimakasih atas materinya, menurut saya

    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  43. Yeay
    Jawaban :
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  44. Hai kurnianastiraningsih
    Jawaban :
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  45. Terima kasih Kak Kurnia atas materi yang disampaikan.
    Jawaban :
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  46. Terimakasih atas materinya, menurut saya

    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  47. Hai kak kur
    Terimakasih atas materinya, menurut saya

    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  48. Terimakasih materinya kak
    Jawabannya:
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  49. Terimakasih ka atas pemaparannya,
    Jawabannya:
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  50. Terimakasih kak atas informasinya
    Menurut saya:
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  51. Makasih kak nastira
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  52. Terima kasih Kak Kurnia atas materi yang disampaikan.
    Jawaban :
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  53. 1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  54. 1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus
  55. Terimakasih materinya kak
    Jawabannya:
    1. Dari sisi hemat biaya; dalam sintesis dapat dikreatifitaskan untuk mengeliminasi tahap manipulasi gugus fungsi dan langkah oksidasi/reduksi yang mahal. Dari sisi keselamatan kerja, dengan menghindari mutagen dan karsinogen. Dari sisi green chemistry, dapat dilakukan metode lain dalam sintesis asetanilida dengan menggunakan bahan baku asam asetat dan katalis zink sebagai pengganti anhidrida asetat (lebih berbahaya).
    2. Sintesis paralel lebih baik digunakan karena produknya lebih sedikit dan tidak kompleks sehinga lebih mudah dipisahkan dari polimer. Jika digunakan metode perpecahan, maka kompleksitas molekul produk lebih besar sehingga sulit untuk dipisahkan dan kemungkinan didapat senyawa murni juga sulit. Sehingga kurang cocok digunakan dalam sintesis obat.

    BalasHapus

 

my Organic Chemistry diary... Template by Ipietoon Cute Blog Design