Functional Group Manipulation
(Manipulasi
Gugus Fungsi)
B. Protecting groups
Protection of Alcohols (Pelindung Alkohol)
Metode perlindungan gugus alkohol yang umum digunakan adalah mereaksikan alkohol
dengan klorotrialkilsilana (Cl-SiR3) untuk menghasilkan
trialkilsilil eter (R′-O-SiR3). Dalam reaksi dengan
klorotrialkilsilana, digunakan basa seperti trietilamina, untuk membantu
membentuk anion alkoksida dari alkohol dan untuk menghilangkan produk samping
HCl dari reaksi.
Langkah pembentukan eter dari ion alkoksida pada silikon mirip dengan
reaksi SN2 dimana terjadi pelepasan anion klorida (halida). Reaksi
ini terjadi pada pusat tersier atom silikon-trialkil tersubstitusi. Eter TMS (OTMs)
relatif tidak reaktif karena tidak memiliki hidrogen asam dan tidak bereaksi
dengan oksidator, reduktor atau reagen Grignard. Namun masih bisa bereaksi
dengan asam encer atau ion fluorida untuk meregenerasi alkohol.
Perlindungan gugus
alkohol dengan MOM-Cl dan i-Pr2NEt (0°C,1 jam -> 25°C,8 jam memberikan
86% hasil) adalah prosedur yang paling umum digunakan untuk pengenalan gugus
MOM (Methoxy Methyl). Pembentukan natrium alkoksida dan reaksi dengan MOM-Cl
juga sangat efektif. Metode ini sangat berguna untuk melindungi enol (-OH) dari
β-keto ester. Karena karsinogenisitas MOM-Cl, sejumlah metode untuk pengenalan gugus
MOM telah dikembangkan yang tidak bergantung pada klorida. Metode ini
didasarkan pada penggunaan CH2(OMe)2 dengan berbagai
katalis seperti : P2O5, Me3SiI, Nafion H, CH2=CHCH2SiMe3/TMSOTf/P2O5,
FeCl3, lempung Montmorillonite (H+) atau TsOH/LiBr. Dalam
kasus terakhir, 1,3-diol memberikan metilen asetal dengan skema reaksi :
Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan
hidrolisis asam. Secara umum, asam encer dalam ko-solven organik telah terbukti
efektif. Penggunaan asam lemah Pyridinium
p-Toluenesulfonate dalam refluks t-BuOH atau 2-butanon sangat efektif untuk
melepas MOM eter dari alkoholalilik.
Reaksi diatas menunjukkan bahwa gugus MOM dapat dilepas dengan menggunakan
asam Trifluoroasetat anhidrat dengan adanya asetonida yang biasanya dilepas
dengan asam berair (asam encer).
Protection for Aldehydes and Ketones
(Pelindung untuk Aldehid dan Keton)
Asetal dapat bertindak sebagai gugus pelindung untuk aldehida dan keton dengan
cara yang sama seperti eter-trimetilsilil bertindak sebagai kelompok pelindung
untuk alkohol. Caranya dengan melindungi gugus keto sebagai gugus asetal. Asetal
bersifat tidak reaktif terhadap basa, agen reduksi hidrida, pereaksi Grignard
dan kondisi hidrogenasi katalitik, tetapi reaktif dengan asam.
Pada reduksi selektif dari etil-4-oksopentanoat terlebih dahulu diubah
gugus keto menjadi asetal, kemudian direduksi gugus ester dengan LiAlH4
dan kemudian menghilangkan asetal dengan perlakuan dengan asam encer.
C. Oxidation and reduction protocols
Oxidation and Reduction in Organic Chemistry
Oksidasi senyawa
organik dapat menghilangkan kerapatan elektron pada karbon yang disebabkan oleh
pembentukan ikatan antara karbon dan atom yang lebih elektronegatif (biasanya
O, N, atau halogen) atau dengan pemutusan ikatan antara karbon dan atom kurang
elektronegatif (biasanya H). Sebaliknya, reduksi organik menghasilkan penguatan
kerapatan elektron pada karbon yang disebabkan oleh pembentukan ikatan antara
karbon dan atom yang kurang elektronegatif atau dengan pemutusan ikatan antara
karbon dan atom yang lebih elektronegatif.
Singkatnya :
Oksidasi
mengurangi densitas elektron pada karbon dengan :
-
Membentuk salah satu dari ini : C-O;
C-N; C-X
-
Memutuskan ikatan ini : C-H
Reduksi
meningkatkan kerapatan elektron pada karbon dengan :
-
Membentuk ini: C-H
-
Memutuskan salah satu dari ini : C-O;
C-N; C-X
Berdasarkan definisi
ini, maka reaksi klorinasi metana untuk menghasilkan klorometana adalah
oksidasi karena ikatan C-H rusak dan terbentuk ikatan C-Cl. Sedangkan, pada konversi
alkil klorida menjadi alkana melalui pereaksi Grignard diikuti oleh protonasi
adalah reduksi karena ikatan C-Cl rusak dan terbentuk ikatan baru C-H. Berikut
skemanya :
Namun pada contoh
lain, reaksi alkena dengan Br2 menghasilkan 1,2-dibromide adalah reaksi
oksidasi karena dua ikatan C-Br terbentuk, tetapi reaksi alkena dengan HBr
menghasilkan alkil bromida bukanlah oksidasi maupun reduksi karena ikatan C-H
dan C-Br terbentuk.
Berikut daftar
senyawa berdasarkan peningkatan tingkat oksidasinya :
Alkana berada pada tingkat oksidasi terendah
karena mereka memiliki jumlah maksimum ikatan C-H per karbon, dan CO2
berada pada tingkat tertinggi karena memiliki kemungkinan jumlah maksimum
ikatan C-O per karbon. Setiap reaksi yang mengubah senyawa dari tingkat yang
lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi adalah oksidasi, setiap reaksi yang
mengubah suatu senyawa dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih
rendah adalah reduksi, dan setiap reaksi yang tidak mengubah tingkat bukanlah
oksidasi maupun reduksi.
Question???
Mengapa pada tahap
deproteksi gugus MOM harus menggunakan asam? Bagaimana sifat asam yang
digunakan?
REFERENSI
http://reag.paperplane.io/00000640.htm (Chloromethyl
Methyl Ether)
McMurry, J.E. 2012. Organic Chemistry, Eighth
Edition. USA : Cengage
Learning.
BalasHapus1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.
terima kasih atas materinya, menurut saya digunakannya asam untuk deprotrksi MOM karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
BalasHapusterimakasih nia,
BalasHapus1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.
dengan mendonorkan atom hidrogen sehingga dapat melepaskan anion MOM kembali
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan pertama, Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
BalasHapusMenurut saya :
BalasHapus1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.
terimakasih pemaparannya
BalasHapus1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.
hai kurnia,menurut saya
BalasHapus1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.
1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
BalasHapus2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.
Hai kurnia
BalasHapusmenurut saya
1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat
Terimaksih atas materinya kurnia menurut saya
BalasHapus1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.
terima kasih atas materinya
BalasHapussaya akan menjawab:
1. hal ini dikarenakn senyawa asam akan mendnrkan atm Hnya yang kan mengikan anin methcy metil atau MOM dan akan membentuk gugus alkhl kembali
BalasHapus1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.
Hai kurnia
BalasHapus1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat
Materi yang menarik Kurnia,
BalasHapus1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat
Menurut saya karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl. Sedangkan pertanyaan kedua karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.
BalasHapusTerimakasih materinya kurnia
BalasHapus1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.
Terimakasih kurnia
BalasHapusMenurut saya
1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.
Hai kurnia
BalasHapusmenurut saya
1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat
Terimakasih untuk penjelasan materinya kurnia
BalasHapusMenuut saya
1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat
Terimakasih untuk materinya
BalasHapusMenurut saya
1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat
1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
BalasHapusTerimakasih kurnia
BalasHapusMenurut saya
1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.
Menurut saya :
BalasHapus1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.
Menurut saya untuk jawabannya Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
BalasHapus2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.
hai, kurnia
BalasHapusMenurut saya :
1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.
1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
BalasHapus2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.
1. Karena asam dapat mendonorkan Hidrogen yang akan terikat dengan anion Methoxy Methyl.
BalasHapus2. Karena gugus MOM adalah asetal, sehingga dapat dilepas menggunakan hidrolisis asam encer dalam ko-solven organik. Contohnya asam Trifluoroasetat anhidrat.